Madrasah Hijau Menuju Kota Hijau
Abstract
Madrasah seyogyanya menghadirkan ruang terbuka hijau di lingkungan madrasah agar tercipta iklim mikro yang sejuk, nyaman, bersih dan asri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi sekolah atau madrasah yang menganut konsep sekolah atau madrasah yang berwawasan lingkungan untuk mendukung kota hijau, (2) mengidentifikasi kebutuhan ruang terbuka hijau dan kebutuhan jumlah pohon untuk mensuplai oksigen di lingkungan sekolah atau madrasah. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawacaran serta survei. Jumlah sekolah atau madrasah yang menjadi sampel yakni 4 madrasah, penentuan sampel diambil secara sengaja (purposive sampling). Hasil kuesioner direkap atau ditabulasi menggunakan program excel kemudian dianalisis. Sedang pengidentifikasian RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang ada di setiap madrasah menggunakan google earth dan kebutuhan pohon untuk mensuplai oksigen kepada warga madrasah (siswa, para guru dan karyawan) melalui perhitungan rumus matematis sederhana.Secara umum, jika dibandingkan antara indikator-indikator adiwiyata yang telah diterapkan oleh setiap madrasah dengan indikator-indikator konsep kota hijau maka dapat dikatakan bahwa 70% aktivitas madrasah bersesuaian dan mendukung program kota hijau. RTH dan jumlah pohon yang terdapat pada semua madrasah belum mencapai luas RTH ideal dan jumlah pohon pelindung masih kurang, akibatnya suplai oksigen pun juga masih rendah.
Downloads
References
Achsan, A.C. (2016). Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Pusat Pelayanan Kota (Studi Kasus Kecamatan Palu Timur, Kota Palu). E-Jurnal Arsitektur Lansekap, 2(1). http://ojs.unud.ac.id/ index.php/lanskap. p : 83-92
Adillasintani, Ramli, M.I dan Zubair. (2013) Analisis Tingkat Kebutuhan dan Ketersediaan Rth Pada Kawasan Perkantoran Di Kota Makassar. http://resipatory.unhas.ac.id/ bitstream/ handle/12345678/8036/jurnalpdf. p : 1-13.
Afriyeni, Y. (2018). Pembentukan Karakter Anak Untuk Peduli Lingkungan Yang Ada Di Sekolah Adiwiyata Mandiri SDN 6 Pekanbaru. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,1(2), p : 123-133.
Dwiyanto, A. (2009). Kuantitas dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau Di Permukiman Perkotaan. Teknik, 30(2). Semarang : Universitas Diponegoro. p : 88-93.
Hidayati, N., T. Taruna dan H. Purnaweni. (2013). Perilaku Warga Sekolah Dalam Program Adiwiyata di SMK Negeri 2 Semarang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013. p : 149-154.
Konu, A dan M.Rimpela. (2002). Well being in Schools : a conceptual model. Health Promotion International, 17 (1). Oxford : Oxford University Press. p :79-87.
P2KH-PUPR. (2011). Program Pengembangan Kota Hijau-Panduan Pelaksanaan 2011. Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum.
Permen No. 05/PRT/M/2008. Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.Saraswati D. I. (2018). Green City. http://sim. ciptakarya.pu.go.id/ p2kh/knowledge/ detail/ konsep-pengembangan-kota-hijau.
Walpole R.E. 1995. Pengantar Statistika, Edisi ke-3. Jakarta. Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2018 Nilawaty Yusuf , Irwan Wunarlan, Sultan A.A.F. Rizqi (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.